Jumat, 08 Juni 2012

Pengertian Tunanetra



Secara sederhana tunannetra berarti kelainan penglihatan, Seberapapun kualitas kelainannya. Ketunanetraan meliputi ketajaman penglihatan yang kurang dari kondisi normal, posisi atau letak mata yang tidak wajar, serta luas lapang pandang penglihatan kurang dari keadaan normal. Buta warna, mata juling, mata besar (keluar) mata kecil (sipit) termasuk tunanetra. Demikian pula penanganan yang diberikan kepada seseorang yang mengalami kelainan penglihatan. Pengertian dan penanganan yang dilakukan pendidikan tentu saja berbeda dengan engertian dan penanganan dari ilmu kesehatan. Definisi tunanetra dari ilmu hukum tentu saja beda dengan ilmu psikologi. demikain selanjutnya.  
Kesimpulannya pengertian tunanetra sangat bervariatif tergantung dari sudut pandang atau dari disiplin ilmu apa seseorang memberikan definisi. Meskipun demikian, penulis mencoba memberi definisi dari sisi ilmu kependidikan. Bahwa seseorang dikatakan tunanetra secara pendidikan adalah seseorang yang mengalami kelainan pada kedua mata yang sedemikian rupa walaupun dibantu dengan alat bantu khusus sehingga sulit mengikuti pendidikan anak awas dan ia tidak dapat dididik dengan metode yang menggunakan penglihatan serta membutuhkan pelayanan khusus  

Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami gangguan akibat kelainan ataupun penyakit. Salah satu penyakit mata yang sudah disebutkan yaituKelainan penglihatan itu antara lain sebagai berikut.
1) Mata miop (miopi)
Miopi atau mata dekat adalah cacat mata yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun jauh, karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi, sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).


2) Mata hipermetrop (hipermetropi)

 Hipermetropi atau mata jauh adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi disebut pula rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita hipermetropi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk membantu penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa positif). 
 
3) Mata presbiop (presbiopi)

Presbiopi umumnya terjadi pada orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Gangguan mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata berlensa rangkap.Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa cembung untuk melihat benda dekat.

4) Mata astigmatisma

Mata astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu titik. Untuk membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata silindris.

5) Hemeralopi (rabun senja)

Hemeralopi adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari. Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu, pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.

6) Katarak

Katarak adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak terjadi pada orang yang telah lanjut usia.

7) Buta warna

Buta warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun. Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu, misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak dapat diperbaiki atau disembuhkan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar