Secara sederhana tunannetra berarti kelainan penglihatan, Seberapapun kualitas kelainannya. Ketunanetraan meliputi ketajaman penglihatan yang kurang dari kondisi normal, posisi atau letak mata yang tidak wajar, serta luas lapang pandang penglihatan kurang dari keadaan normal. Buta warna, mata juling, mata besar (keluar) mata kecil (sipit) termasuk tunanetra. Demikian pula penanganan yang diberikan kepada seseorang yang mengalami kelainan penglihatan. Pengertian dan penanganan yang dilakukan pendidikan tentu saja berbeda dengan engertian dan penanganan dari ilmu kesehatan. Definisi tunanetra dari ilmu hukum tentu saja beda dengan ilmu psikologi. demikain selanjutnya.
Kesimpulannya
pengertian tunanetra sangat bervariatif tergantung dari sudut pandang
atau dari disiplin ilmu apa seseorang memberikan definisi. Meskipun demikian, penulis mencoba memberi definisi dari sisi ilmu kependidikan. Bahwa seseorang dikatakan tunanetra secara pendidikan adalah seseorang yang mengalami kelainan pada kedua mata yang sedemikian rupa walaupun dibantu dengan alat bantu khusus sehingga sulit mengikuti pendidikan anak awas dan ia tidak dapat dididik
dengan metode yang menggunakan penglihatan serta membutuhkan
pelayanan khusus
Mata sebagai indra penglihatan dapat mengalami gangguan akibat
kelainan ataupun penyakit. Salah satu penyakit mata yang sudah
disebutkan yaituKelainan penglihatan itu antara lain sebagai
berikut.
1) Mata miop (miopi)
Miopi atau mata dekat
adalah cacat mata yang disebab-kan lensa mata terlalu cembung sehingga
bayangan jatuh di depan bintik kuning (retina). Miopi disebut pula rabun
jauh, karena tidak dapat melihat jauh. Penderita miopi hanya mampu
melihat jelas pada jarak yang dekat. Untuk membantu penderita miopi,
sebaiknya memakai kaca mata berlensa cekung (negatif).
2) Mata hipermetrop (hipermetropi)
Hipermetropi
atau mata jauh adalah cacat mata yang disebabkan lensa mata terlalu
pipih sehingga bayangan jatuh di belakang bintik kuning. Hipermetropi
disebut pula rabun dekat, karena tidak dapat melihat dekat. Penderita
hipermetropi hanya mampu melihat jelas pada jarak yang jauh. Untuk
membantu penderita hipermetropi, dipakai kacamata lensa cembung (lensa
positif).
3) Mata presbiop (presbiopi)
3) Mata presbiop (presbiopi)
Presbiopi
umumnya terjadi pada orang berusia lanjut. Keadaan ini disebabkan lensa
mata terlalu pipih dan daya akomodasi mata sudah lemah sehingga tidak
dapat memfokuskan bayangan benda yang berada dekat dengan mata. Gangguan
mata seperti itu dapat dibantu dengan memakai kacamata berlensa
rangkap.Di bagian atas kacamata dipasang lensa cekung untuk
melihat benda yang jauh, sedangkan di bagian bawahnya dipasang lensa
cembung untuk melihat benda dekat.
4) Mata astigmatisma
Mata
astigmatisma adalah cacat mata yang disebabkan kecembungan kornea tidak
rata, sehingga sinar sejajar yang datang tidak dapat difokuskan ke satu
titik. Untuk membantu penderita astigmatisma dipakai kacamata
silindris.
5) Hemeralopi (rabun senja)
Hemeralopi
adalah gangguan mata yang disebabkan kekurangan vitamin A. Penderita
rabun senja tidak dapat melihat dengan jelas pada waktu senja hari.
Keadaan seperti itu apabila dibiarkan berlanjut terus mengakibatkan
kornea mata bisa rusak dan dapat menyebabkan kebutaan. Oleh karena itu,
pemberian vitamin A yang cukup sangat perlu dilakukan.
6) Katarak
Katarak
adalah cacat mata yang disebabkan pengapuran pada lensa mata sehingga
penglihatan menjadi kabur dan daya akomodasi berkurang. Umumnya katarak
terjadi pada orang yang telah lanjut usia.
7) Buta warna
Buta
warna merupakan gangguan penglihatan mata yang bersifat menurun.
Penderita buta warna tidak mampu membedakan warna-warna tertentu,
misalnya warna merah, hijau, atau biru. Buta warna tidak dapat
diperbaiki atau disembuhkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar